Disney dan OpenAI Menjalin Kemitraan AI yang Terkenal: Karakter Kini Tersedia untuk Konten Buatan AI

14

Perusahaan Walt Disney dan OpenAI telah mengumumkan kolaborasi strategis, dengan Disney menginvestasikan $1 miliar untuk inovator AI tersebut. Kesepakatan ini menandai pertama kalinya sebuah studio hiburan besar secara resmi melisensikan kekayaan intelektualnya untuk penggunaan skala besar pada alat video AI generatif, khususnya platform Sora OpenAI.

Melisensikan Karakter Utama untuk Pembuatan AI

Perjanjian lisensi tiga tahun ini akan memungkinkan pengguna Sora membuat video pendek yang menampilkan lebih dari 200 karakter dari Disney, Marvel, Pixar, dan Star Wars. Pilihannya mencakup tokoh ikonik seperti Mickey dan Minnie Mouse, Lilo dan Stitch, Ariel, dan bahkan versi animasi pahlawan live-action seperti Black Panther, Captain America, dan Yoda.

Pengaturan ini secara khusus mengecualikan kemiripan dan suara dari talenta di kehidupan nyata, menghindari potensi sengketa hukum terkait deepfake atau penggunaan tanpa izin. Hal ini merupakan perbedaan yang sangat penting, karena AI generatif telah menghadapi reaksi keras dari para aktor dan pengisi suara yang khawatir akan penggantian tenaga kerja manusia.

Mengapa Ini Penting: Era Baru Kekayaan Intelektual

Kesepakatan ini penting karena menjadi preseden tentang bagaimana perusahaan hiburan akan menavigasi kebangkitan AI. Selama bertahun-tahun, AI generatif telah beroperasi di wilayah abu-abu hukum, sering kali menghapus materi berhak cipta tanpa izin. Langkah Disney melegitimasi praktik tersebut dengan memformalkan model bagi hasil.

Kesepakatan tersebut juga menunjukkan perubahan dalam cara khalayak berinteraksi dengan media. Daripada mengonsumsi konten secara pasif, penggemar akan segera dapat membuat video bertema Disney mereka sendiri menggunakan perintah AI, yang berpotensi menghasilkan tingkat interaksi yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Respon Industri dan Implikasinya di Masa Depan

CEO Disney Robert Iger memuji kemitraan ini sebagai cara untuk “menyalurkan imajinasi dan kreativitas langsung ke tangan penggemar Disney.” CEO OpenAI Sam Altman juga menyampaikan sentimen serupa dan menekankan kesepakatan tersebut sebagai contoh bagaimana AI dan perusahaan kreatif dapat “bekerja sama secara bertanggung jawab.”

Namun, perjanjian tersebut mungkin menimbulkan kekhawatiran di kalangan artis dan artis yang takut akan perpindahan pekerjaan. Studio sekarang mungkin dapat membuat seluruh adegan tanpa aktor atau ilustrator manusia, yang berpotensi mengubah industri hiburan.

Konten pertama yang dihasilkan oleh AI berlisensi Disney diharapkan tersedia pada awal tahun 2026, sambil menunggu persetujuan akhir. Garis waktu ini menunjukkan percepatan yang cepat dalam integrasi AI ke dalam produksi hiburan arus utama.

Kemitraan ini bukan sekedar kesepakatan bisnis: ini merupakan sinyal jelas bahwa industri hiburan sedang mempersiapkan masa depan di mana konten yang dihasilkan AI menjadi sebuah norma, dan kekayaan intelektual dilisensikan, bukan diperebutkan.