Matthew McConaughey tidak hanya mengatakan “baiklah, baiklah, baiklah” lagi – dia membiarkan kecerdasan buatan (AI) meniru aksen Texas-nya dengan cara baru. Aktor tersebut telah bermitra dengan ElevenLabs, sebuah perusahaan audio AI, untuk membuat buletin “Lyrics of Livin'” versi bahasa Spanyol. Ini berarti McConaughey tidak perlu fasih berbahasa Spanyol; Teknologi AI akan mengkloning suaranya dan menerjemahkan kontennya.
Ini bukan rodeo pertama McConaughey dengan ElevenLabs; dia sudah menjadi investor di perusahaan tersebut, dan memuji kemampuannya dalam mengubah teknologi canggih menjadi alat praktis bagi para pembuat konten. Ia melihat kolaborasi ini sebagai peluang untuk memperluas jangkauan “Lyrics of Livin'” dan terhubung dengan audiens yang lebih luas.
ElevenLabs membuat terobosan di luar usaha McConaughey. Mereka baru-baru ini meluncurkan “Iconic Voice Marketplace”, yang memungkinkan pihak ketiga meminta izin untuk menggunakan suara tokoh terkenal yang dihasilkan AI seperti Michael Caine, Judy Garland, John Wayne, Liza Minnelli, dan bahkan ikon sejarah seperti Thomas Edison dan Mark Twain. Pasar saat ini menawarkan 28 suara selebriti. Khususnya, meskipun Caine adalah bagian dari platform ini, suara McConaughey tidak disertakan.
Maraknya konten yang dihasilkan AI menghadirkan dilema kompleks dalam industri hiburan. Studio sangat ingin memanfaatkan AI untuk menghemat biaya, sementara aktor, artis, dan penggemar bergulat dengan masalah etika seputar keaslian dan persetujuan. Baru-baru ini, Zelda Williams, putri Robin Williams, secara terbuka mengutuk penggunaan AI yang tidak sah untuk menggambarkan mendiang ayahnya secara online tanpa izin.
ElevenLabs tampaknya mengatasi permasalahan ini secara langsung dengan menekankan bahwa “Iconic Voice Marketplace” memerlukan persetujuan eksplisit dari artis atau pemilik properti mereka untuk penggunaan AI apa pun yang serupa dengan mereka. Namun, partisipasi Caine menunjukkan bahwa beberapa selebriti memilih adaptasi daripada perlawanan. Dalam lanskap teknologi yang berkembang pesat, kolaborasi ini mungkin mewakili langkah strategis untuk mempertahankan kendali atas warisan dan suara mereka dalam industri yang semakin menerapkan replikasi buatan.
