Meningkatnya Peran AI dalam Jurnalisme: Bagaimana Reporter Menggunakan AI untuk Mengungkap Cerita

24

Reporter Kalifornia, Ryan Sabalow, baru-baru ini mengungkap detail penting mengenai rancangan undang-undang fentanil yang populer: Anggota parlemen dari Partai Demokrat secara efektif mematikan undang-undang tersebut dengan menahan diri untuk memberikan suara, meskipun secara terbuka menentangnya. Penemuan ini, yang sangat penting dalam pelaporannya, tidak akan mungkin terjadi tanpa bantuan kecerdasan buatan. Pengalaman Sabalow menyoroti tren yang berkembang dalam membentuk kembali redaksi secara global – integrasi alat AI ke dalam proses jurnalistik.

AI sebagai Alat Investigasi

Biasanya, pelaporan investigatif memerlukan waktu berjam-jam untuk memilah-milah catatan dan spreadsheet yang padat. Perjalanan Sabalow menggarisbawahi bagaimana platform AI seperti Digital Democracy—yang dengan cermat melacak sesi legislatif, donasi, dan pemungutan suara—secara signifikan mengurangi beban tersebut. Basis data ini memungkinkannya dengan cepat mengidentifikasi pola anggota parlemen yang menghindari pemungutan suara penting, sehingga mengungkap sebuah cerita yang mungkin luput dari perhatian. Kemampuan untuk menganalisis kumpulan data besar dengan cepat mengubah apa yang dapat dicapai oleh reporter.

AI di Ruang Redaksi: Tren yang Berkembang

Pengaruh AI tidak hanya mencakup pelaporan investigasi. Di seluruh industri, organisasi berita semakin banyak yang menggunakan alat AI untuk menyederhanakan berbagai tugas. Perusahaan seperti OpenAI dan Google menyediakan sumber daya yang mengotomatiskan aspek jurnalisme yang memakan waktu, seperti:

  • Pengambilan Informasi: Menemukan data dan sumber relevan dengan cepat dalam koleksi yang sangat banyak.
  • Pelacakan Sumber: Memantau dan mengidentifikasi individu dan organisasi penting yang terkait dengan cerita tertentu.
  • Pembuatan Judul: Menyarankan judul yang menarik untuk menarik perhatian pembaca.

Pergeseran ini memungkinkan jurnalis untuk fokus pada analisis dan penyampaian cerita tingkat tinggi, dibandingkan terjebak dalam tugas yang berulang-ulang.

Bangkitnya Pembuatan Artikel dengan Bantuan AI

Beberapa publikasi, termasuk Fortune dan Business Insider, sedang bereksperimen dengan kemampuan AI untuk menghasilkan draf artikel lengkap. Yang penting, outlet ini transparan terhadap pembacanya, secara eksplisit memberi tahu mereka saat AI digunakan dalam proses penulisan. Meskipun masih dalam tahap awal, tren ini menimbulkan pertanyaan penting tentang peran AI di masa depan dalam pembuatan konten dan perlunya pengungkapan yang jelas.

Integrasi AI dalam jurnalisme bukan berarti menggantikan reporter, namun memberdayakan mereka untuk mengungkap wawasan yang lebih mendalam dan menyampaikan berita yang berdampak dengan lebih efisien.

Meningkatnya penggunaan AI di ruang redaksi menunjukkan perubahan signifikan dalam lanskap jurnalisme, yang menawarkan alat baru kepada wartawan untuk menyempurnakan pekerjaan mereka dan meningkatkan penyampaian berita. Seiring dengan perkembangan teknologi, organisasi berita harus mampu menavigasi perubahan ini secara bertanggung jawab dan menjaga nilai-nilai inti yaitu akurasi dan transparansi.